Apa persamaan antara Andriy Shevchenko, Fernando Torres dan Andy Carroll?
Mereka adalah pelaku transfer nan menghebohkan di liga primer Inggris.
Selain karena kualitas kemampuan yang mereka miliki, kehebohan lain yang mereka munculkan adalah kegagalan mereka mentransfer kehebatan di klub sebelumnya di klub yang baru.
Andriy Shevchenko sebelum hijrah ke Chelsea adalah seorang predator ganas yang ditakuti saat masih berkostum AC Milan.
Dengan jumlah gol yang banyak disertai perolehan gelar Liga Champion dan titel Serie A, Shevchenko adalah peraih gelar Ballon D'or sebagai pemain terbaik Eropa saat hijrah ke Chelsea pada tahun 2006.
Memulai debut resmi dengan mencetak gol pada laga Community Shield, Shevchenko tampak menjanjikan ketajaman layaknya saat berkostum Milan.
Namun selanjutnya yang terjadi justru diluar dugaan,dalam total 76 laga bersama Chelsea, Sheva hanya mampu membukukan 22 gol.
Penurunan yang sangat drastis bila mengingat selama berkostum Milan Sheva mampu mencetak 127 gol hanya dari 208 laga di liga.
Sempat dipinjamkan kembali ke AC Milan, Sheva tidak pernah berhasil menemukan performa terbaiknya lagi sampai akhirnya memutuskan gantung sepatu selepas Euro 2012.
Cerita yang hampir sama terjadi pada Fernando Torres.
Kepindahannya dari Liverpool ke Chelsea membukukan transfer termahal di liga Inggris sebesar 50 juta poundsterling.
Angka yang terasa wajar mengingat selama berkostum Liverpool, Torres mampu mencetak 65 gol dari 105 laga di liga dan membuatnya tercatat sebagai 50 pemain Liverpool terhebat versi majalah Times.
Namun sama halnya seperti Shevchenko, Torres tak kunjung mendapatkan ketajamannya saat berkostum Chelsea.
Meski tampak sudah mulai menemukan kembali ketajamannya di musim 2012-2013, Torres di Liverpool sesungguhnya masih jauh lebih tajam ketimbang saat di Chelsea.
Andy Carroll yang menjadi bagian cerita perpindahan Torres ke Chelsea dimana Carroll didatangkan dari Newcastle untuk menggantikan peran Torres juga bernasib sama saja.
Digadang-gadang sebagai the next Alan Shearer (penyerang legendaris timnas Inggris) dan memegang rekor transfer termahal pemain Inggris, Carroll tampak menjadi beda dibandingkan saat berkostum Newcastle United.
Perpindahan pemain bintang berstatus pemain kunci yang bersinar di suatu klub ke team lain sering memunculkan anomali terhadap performance mereka di team yang baru.
Shevchenko adalah goal getter utama Milan saat hijrah ke Chelsea, Torres adalah pasangan dwi tunggal Gerrard yang belum tergantikan dan Carroll adalah tumpuan lini depan Newcastle United selepas tidak kunjung bersinarnya Michael Owen menggantikan peran Alan Shearer sebagai striker "nomor 9".
Maka perpindahan Robin Van Persie yang berstatus top skorer Liga Inggris musim 2011-2012 dan pemain kunci sekaligus Kapten Arsenal bisa jadi akan memunculkan anomali serupa.
Meski cukup banyak juga perpindahan pemain bintang yang kemudian tetap sukses di klub yang baru, sejatinya performance mereka masih lebih mengkilap di klub yang lama.
Perhatikan kepergian Raul Gonzales dari Real Madrid yang bergelimangan gelar ke klub Jerman Schalke yang tidak menghadirkan titel bergengsi baginya.
Lalu lihat pula perpindahan bintang Barcelona, Rivaldo yang baru saja sukses membawa Brazil juara Piala Dunia 2002 ke AC Milan.
Meski AC Milan tetap meraih gelar, Rivaldo tidak kunjung mendapatkan posisi inti di team, bahkan sempat mendapat gelar sebagai pemain dengan performa terburuk dengan hanya membuat 5 gol dari 22 penampilan di serie A.
Contoh lainnya adalah saat Thierry Henry yang berstatus pencetak gol terbanyak sepanjang masa Arsenal hijrah ke Barcelona pada musim 2007-2008.
Tujuaannya meraih trofi Liga Champions terwujud namun kebintangannya mulai meredup dan dikalahkan oleh kecermelangan Samuel Eto'o dan Lionel Messi sampai akhirnya pada akhir musim 2009-2010 hijrah ke New York Red Bulls Amerika untuk bermain di MLS.
Jadi selalu saja ada peluang keberhasilan dan kegagalan dari perpindahan pemain bintang dan kunci dari suatu klub ke klub lain.
Menarik menunggu Robin Van Persie akan masuk ke kategori yang mana diakhir musim nanti.
Mengikuti jejak Samir Nasri yang menjuarai Liga Inggris selepas hijrah ke Manchester City dari Arsenal ataukah mengikuti jejak Michael Owen yang hijrah ke Real Madrid hanya untuk menjadi cadangan Raul Gonzales dan ironisnya selepas kepergiannya Liverpool malah menjuarai Liga Champion?
Akhir musim nanti akan kita temukan jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar